AHOY!!! Back with mie #opps
me again....
Blog kali ini, aku akan
mereview salah satu film Tom Hanks... lagi.... yaitu Captain Phillips! *crowd
cheering*
TAPI, kali ini based on
true story l0hJ
So without any further ado,
just......
Para pembaca sekalian,
apakah kalian pernah mendengar tentang perompakan bajak laut?
Pasti pernah kan?
TENTU lah!
Nah, pasti kebanyakan
dari kalian hanya tahu kejadian perompakan sejauh cerita peterpan(...band...)
atau filmnya Pirates of the Caribbean, ya kaaann? (sama aku juga)
Salah, salah kalian itu
salah! Banyak terjadi perompakan bajak laut yang kita tidak ketahui. Tetapi ada
juga suatu perompakan di Somalia pada tahun 2009. Kasus ini melebar kesemua
media internasional pada saat itu.
Film yang disutradarai
oleh Paul Greengrass ini menceritakan tentang seorang kapten kapal yang bernama
Richard Phillips (Tom Hanks) ini mengalami kejadian perompakan di kapalnya yang
sedang mengangkut kargo sebesar 17.000 ton dan 20 awak kapal yang menuju
Mombasa, Kenya.
Beberapa hari setelah
berlayar, mereka melewati area pesisir yang berbahaya. Saat kapal berlayar
kesana, mulai banyak kejadian buruk yang akan datang kepada mereka. Dimana saat
salah satu awak kapal menemukan radar dua kapal kecil yang mengikuti mereka. Awalnya,
mereka berhasil mengelabuhi dan membuat perompak tersebut gagal merompak kapal
kapten phillips.
Tanpa disangka, ada beberapa
anggota perompak tadi yang masih belum menyerah untuk merompak kapal tersebut. Disitu
mulailah bencana datang.
Dengan susah payah
akhirnya perompak bisa masuk kedalam kapal. Phillips sebagai kapten ia
memerintahkan awak kapalnya untuk bersembunyi. Saat awak yang masih bersamanya
diancam dan disakiti ia berkata bahwa dirinyalah yang harusnya disakiti atau
mati. Tetapi phillips tidak dengan mudah berkomunikasi dengan para perompak,
hanya ada satu orang dari 5 anggota perompak yang bisa berbahasa inggris. Terkadang
mereka mengalami gangguan bahasa, apalagi disaat ketua dari anggota perompak
tersebut memerintahkan anggota lainnya untuk mencari awak-awak kapal yang
bersembunyi. Banyak terjadi miss communication yang mebuat para perompak merasa
bahwa awak kapal dan Phillip ingin mengelabuhi mereka.
Dengan banyak argumen dan
negoisasi, nasib kapten Phillip harus terus mengikuti para perompak untuk
mencadi ancaman bagi Amerika untuk memberikan uang tebusan. Kapten Phillip di
masukkan ke dalam sekoci atau kapal kecil milik mereka. Disana phillip masih
terus bernegoisasi dan mencoba mengelabuhi agar ia bisa selamat dan keluar dari
sekoci ini. Tetapi banyak faktor yang membuat komunikasi ini tidak efektif,
selain berbeda bahasa, sang perompak juga berada di keadaan genting dimana
angkatan laut Amerika datang untuk mengepung mereka. Para perompak bimbang
karena jika mereka membunuh Phillip pasti mereka akan dibunuh juga dan tidak mendapatkan
uang tebusan, tetapi mereka ingin sekali dan berusaha sekuat tenaga setelah
semua kerja keras mereka untuk membawa sang kapten ke dalam kapal mereka.
Dengan perjalanan yang
rumit, akhirnya kapten Phillips bebas dan kapten dari perompak tersebut ditangkap.
Seru nggak? Seru lah..
Nah tidak terlupakan, aku
juga akan menjelaskan hubungan komunikasi yang terdapat dalam film ini. (YEAY)
Menurutku nih ya, film
ini terdapat komunikasi lintas budaya. Why? Sebelum tanya kenapa aku akan
menjelaskan apasih komunikasi lintas budaya itu? Hmm..
Komunikasi lintas budaya
merupakan suatu studi yang mempelajari bagaimana terjadinya suatu komunikas
terhadapa komunikan dan komunikator yang memiliki perbedaan budaya.
Ada banyak teori
komunikasi lintas budaya, pada kesempatan kali ini aku hanyak akan menjelaskan
dua teori yang memang bersangkutan dengan film yang saya bahas. Teori tersebut
adalah face negotiation theory dan anxiety/uncertainty management theory.
Dimulai dari face negotiation theory, teori ini
menjelaskan tentang penyampaian makna tertentu terhadap komunikan. Biasanya dilakukan
dengan ekspresi wajah. Ekspresi wajah merupakan faktor terbesar dari
komunikasi, karena jika kita memberikan suatu compliment terhadap orang dengan memasang raut wajah mengejek, arti
dari compliment tersebut akan berubah menjadi sarkasme. Yang menghubungkan
teori ini dengan film yang saya review adalah disaat anggota perompak memberi
arahan awak kapal untuk memberi arah dimana mereka meletakkan air mineral. Sang
perompak menggerakkan wajahnya untuk memberi tanda sang awak kapal mulai
berjalan. Dan saat sang awak kapal melakukan hal yang mencurigakan, dengan
hanya suara teriakan dan raut wajah marah, sang awak kapal mengagalkan niatnya.
Disitulah letak teori itu berada. Dengan hanya bermodal raut wajah sang
komunikan juga akan mendapatkan isi dari oesan yang diberikan, walaupun mungkin
saja terjadi salah pemahaman.
Yang kedua, anxiety/uncertainty management theory. Teori
ini menjelaskan tentang setiap orang asing yang berbicara kepada orang asing
lainny, dan bahsa yang kurang atau tidak mereka ketahui pasti akan merasa
gelisah dan tidak yakin. Seperti contohnya saat sang perompak menculik
Phillips, ia terus menegoisasikan banyak hal agar ia bisa bebas. Beberapa negoisasi
yang ia berikan juga dapat menguntungkan sang perompak, tetapi sang perompak
tetap merasa gelisah karena mungkin saja yang dimaksudkan oleh Phillips berbeda
dengan pemahaman mereka. Atau seperti contoh lain saat sang perompak menyandera
awak kapal dan memberi perintah untuk menunjukkan arah kemana mereka menyimpan
bahan makanan dan minuman, mereka merasa gelisah dan tidak yakin jika awak
kapal benar-benar mengikuti perintahnya atau hanya strategi untuk melawan saja.
Dari teori-teori
tersebut, kita dapat menyimpulkan hambatan yang ada pada komunikasi lintas
budaya yaitu fisik, persepsi, motivasi, pengalaman, bahasa, budaya, emosi,
nonverbal, dan kompetisi.
Thats all for today, hope
you enjoy the review dan penjelasan tentang komunikasi lintas budaya yang aku
berikan. And see you next time, guys!
REFERENSI
http://www.imdb.com/title/tt1535109/?ref_=nv_sr_1
https://giphy.com/gifs/gq-inspiration-shia-labeouf-do-it-3o85xtLX7zCyeeWGLC/download
Comments
Post a Comment