Skip to main content

BLACK MIRROR: THE NATIONAL ANTHEM

Pada ulasan pertama saya ini, saya ingin membahas tentang salah satu TV series asal Inggris ciptaan Charlie Brooker. Seperti yang sudah saya sebutkan, nama TV series ini adalah Black Mirror, TV series ini ber genre Drama, Sci-fi, Thriller. Setiap series yang tayang memiliki cerita dan latar belakang yang berbeda. Kesimpulan dari kisah ini adalah menceritakan kehidupan masyarakat modern dan dampak buruk dari kemajuan teknologi, ya terdengar membosankan tetapi bagaimana caranya series ber genre Sci-fi ini membuat anak SMA yang ketagihan menonton film-film Romansa bisa cinta mati dengan series ini?
Saya sudah jatuh cinta dengan Series ini semenjak premiere season awal episode satu yang berjudul, The National Anthem. Episode ini menceritakan tentang kepiluan dan ketegangan dunia politik, terutama di Inggris karena setting cerita terjadi di negara tersebut. Episode ini menceritakan tentang kedilemaan seorang perdana menteri Michael Callow yang diperankan oleh Rory Kinnear, untuk menyelamatkan Putri Susannah yang telah diculik. Pasti kalian berpikir, “Apa yang perlu dilema kan, tentu seorang Putri harus segera ditolong, itu adalah tugas dari Perdana Menteri.” Faktanya, tidak sesederhana itu. Banyak hal yang harus dipikirkan secara matang.


Masalah awal yang harus ditangani adalah tidak diketahuinya keberadaan penculik dan Putri Susannah. Seperti biasa, seorang penculik akan meminta tebusan sebagai ganti melepaskan sanderaan mereka. Tetapi, hal yang diingin sang penculik sangat berbeda dari kasus-kasus penculikan lain yaitu, meminta Perdana Menteri inggris untuk melakukan hubungan seks dengan seekor babi. Dan tidak tanggung-tanggung sang penculik menyebarkan video penculikan dan permintaannya ke media sosial seperti Youtube, sehingga banyak media massa yang mengunduh dan menayangkannya di Televisi.


Awalnya, masyarakat mendukung Perdana menteri untuk tidak tunduk dalam tuntutan sang penculik, sampai dititik dimana sang penculik menampilkan video memotong jari Putri Susannah dan mengirimkannya ke kantor berita Britania, opini publik langsung berubah 360 derajat. Masyarakat merasa bahwa Callow harus menuruti tuntutan penculik. Disini, Callow merasa berada di titik terendah dalam kehidupannya. Jika dia melakukan tuntutan tersebut, bagaimana dengan keluarganya dan pandangan orang lain? Dan apabila tidak dilakukannya bagaimana nasib Putri Susannah dan pasti ia akan dibenci oleh rakyatnya sendiri. Dengan ancaman-ancaman dari kerajaan dan pemerintah, akhrinya Callow bersedia untuk melakukan tuntutan tersebut, buruknya hal tersebut ditayangkan di TV Nasional. Penonton yang juga Masyarakat Inggris menontonnya dengan perasaan jijik tetapi tetap menaruh pandangan ke layar TV mereka yang tanpa disadari sebenarnya Putri Susannah telah dibebaskan sebelum tuntutan itu dilakukan.



Ternyata dibalik semua kasus tersebut, seorang pemenang Turner Prize, Carlton Bloom merupakan tokoh dibalik peristiwa buruk ini. Tujuan Bloom hanya untuk membuktikan bahwa manusia pada jaman sekarang sudah tidak lagi sadar dengan dunia sekitarnya, mereka hanya terpaku dengan layar kaca yang belum tentu memberikan kebenaran. Seperti contoh lainnya adalah pemotongan jari Putri Susannah, tanpa orang lain ketahui jari yang dipotong bukanlah milik Putri melainkan miliki penculiknya.

Tanpa kita sadari juga, di Series ini menampilan suatu teori komunikasi, yaitu komunikasi Lasswell,  teori komunikasi yang menggunakan proses: Who, says what, which channel, to whom, dan with what effect. Model komunikasi ini adalah model komunikasi yang menjadi rujukan untuk menjelaskan komplesitas atau ribetnya agar menjadi lebih sederhana, seperti yang dikemukakan oleh penciptanya yaitu Harold D. Lasswell yang dapat kita temukan dalam tulisannya dengan judul “The Structure and Fuction of Communication in society.”

Pada dasarnya model komunikasi ini tidak jauh berbeda dengan model komunikasi yang telah dijelaskan oleh Aristoteles sebelumnya. Menurut Lasswell, komunikasi adalah proses suatu penyampaian pesan yang dilakukan oleh media untuk komunikate yang dapat menimbulkan efek tertentu. Seperti yang sudah saya sebutkan, ada 5 elemen dalam teori komunikasi Lasswell.

Pertama, “Who” elemen ini menunjukkan kepada komunikator atau sang pemberi pesan. Setiap komunikasi pasti ada sumbernya, sumber yang memberikan/ mengawali suatu komunikasi tersebut. Maka menurut para ahli elemen “Who” ini  dapatn dikajikan dengan analisis kontrol, yaitu menitik beratkan hal yang terkait dengan kepemilikian media massa, ideologi media, dan sebagainya. Maka dalam elemen “Who” ini sangat cocok dengan sang penculik, karena sang penculik ini memberikan video-video sang putri meminta tolong, atau dengan memberikan peringatan dengan mengirimkan potongan jari.

Kedua, yaitu elemen “(Says) What” elemen ini merujuk pada isi pesan. Elemen ini dapat dikaji dengan analisis konten, karena merupakan isi dari sebuah komunikasi yang biasanya diterapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki sifat resperentatif. Contoh dalam series ini adalah saat sang penculik mengirimkan jari putri (yang ternyata bukan) sebagai suatu tanda peringatan. Hal itu menimbulkan pertanyaan kepada publik tentang bagaimana keadaan putri mereka dan juga bagaimana tentang tanggapan Perdana Menteri tentang peringatan tersebut.

“(In Which) Channel” pada elemen ketiga ini merujuk pada pemilihan atau penggunaan dari media massa yang bisa dikajikan dalam analisis media. Tidak jauh berbedan dengan analisis isi, analisis media diteliti dengan menggunakan pertanyaan yang menunjukkan ketersediaan dan kemampuan media yang akan digunakan. Dalam series ini media yang digunakan oleh penculik adalah media internet seperti youtube. Menurut saya media yang dipilih oleh penculik sangat tepat, karena dia akan secara gampang terus mengupdate keadaan sang putri juga banyak orang yang mengunjungi situs tersebut sehingga tujuan utama yang ingin dia buktikan terkabul.
Selanjutnya, “to Whom” elemen ini merujuk pada sang penerima pesan, ya setiap ada pemberi pesan pasti tersedia sang penerima. Elemen ini diteliti dengan analisis khalayak. Seperti yang sudah kita ketahu dalam series ini terdapat banyak penerima informasi, dari sang Perdana Menteri, sang staff negara, dan masyarakat dalam negeri maupun luar yang juga ikut menyaksikan video yang di upload oleh sang penculik.

Terakhir, dan yang paling crucial adalah elemen “What Effect,” efek apa yang diberikan oleh seorang komunikator terhadap penerima pesan. Pasti kita melakukan suatu komunikasi karena ada suatu tujuan, dari mulai tujuan untuk mengubah seseorang atau memberikan informasi kepada sang komunikan. Di series ini memberikan suatu efek yang sangat kacau. Dalam arti sang komunikator (penculik) terus mengubah pemikiran masyarakat. Dan sang komunikator juga meberikan efek bibang terhadap Perdana Menteri dengan terus mengancam dengan berbagai cara komunikasi. Padahal semua ancaman yang diberikan hanya ancaman palsu belaka walapun sang putri memang diculik.

Dalam model komunikasi lasswell ini merupakan penjelasan komunikasi yang sederhana atau dapat dengan mudah kita mengerti, selain itu terdapat penjelasan tentang efek yang terjadi juga model komunikasi ini dapat diaplikasikan kesemua bentuk komunikasi. Tetapi model komunikasi ini juga mempunyai kekurangannya yaitu tidak adanya suatu feedback, tempat dimana komunikasi berlangsung, dan faktor-faktor lainnya.

Komunikasi Lasswell ini juga pernah dikritik oleh salah satu ahli komunikasi yaitu George Gerbner di tahun 1956, bahwa persepsi dari khalayak itu penting karena dapat menjadi ukuran untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi yang ditimbulkan. Tidak hanya Gerbner beberapa ahli lain yang mengkritik model komunikasi ini.

Tetapi tidak ada salahnya kita untuk mempelajari model komunikasi ini, karena dengan kita belajar model komunikasi Lasswell kita dapat mengetahui bahwa model komunikasi ini merupakan model komunikasi linear, dan juga dapat mengetahui elemen-elemen penting dari suatu komunikasi.

That’s all for today, guys! See you on the nexy review, byebye XOXO💖💖💖💖💖💖💖💖💖





Referensi
Ulasan:
https://www.jstor.org/
http://www.imdb.com/title/tt2085059/?ref_=fn_al_tt_1
https://tv.avclub.com/black-mirror-the-national-anthem-1798178649
Gambar:
https://giphy.com/
https://id.pinterest.com/search/pins/?q=black%20mirror%20the%20national%20anthem%20gif&rs=typed&term_meta[]=black%20mirror%20the%20national%20anthem%20gif%7Ctyped
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-lasswell

Comments

Popular posts from this blog

Detective Conan dan Komunikasi Non Verbal

Heyyyy -loo!  Untuk jurnal bertema komunikasi terakhirku ini, aku ingin membahas tentang anime favorit terfavorit. Pasti kalian tahu kan kartun Detective Conan yang dulu tayang setiap hari minggu di Indosiar? Conan merupakan kartun yang menceritakan seorang Detective remaja di Tokyo yang suatu hari diracuni oleh sekelompok organisasi berbaju hitam, dan membuat tubuhnya menyusut seperti anak SD. Selama dia menyusut dan mencari organisasi hitam itu untuk mengembalikan tubuhnya kembali, ia tidak berhenti untuk terus menangani kasus-kasus yang terjadi di sekitarnya. Nah, kalian pasti bertanya-tanya dengan judul yang aku berikan, apa sih kira-kira hubungan Detective Conan dan komunikasi non verbal? Kalau kalian sudah pernah melihat Conan, pasti kalian sadar setiap Conan mencari tahu siapa dalang dibalik kasus yang terjadi, Conan pasti akan mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Setelah bukti telah terkumpul, Conan akan memastikannya dengan melihat gimik muka dan gera...

12 ANGRY MEN PART 2

SO BACK WITH ME..... AGAIN Disini saya tetap akan membahas tentang film 12 Angry Men, dan lebih fokus kepada komunikasi publik. Apasih komunikasi publik itu? Komunikasi merupakan suatu perpindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi untuk sang penerima pesan. Sedangkan publik memiliki arti satu atau sekelompok orang. Jadi, komunikasi publik sendiri memiliki arti yaitu pertukarang pesan dengan sejumlah orang atau satu dalam sebuah organisas atau luar organisasi, bisa melalui tatap muka atau melalui media. Nah, apa hubungannya ini sama film 12 Agry Men? Jadi di film ini, Davis (Henry Fonda) menjelaskan pembuktiannya terhadap sebelas juri lain. Seperti kata Bapak Jalalludin Rakhmat, komunikasi publik adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada banyak komunikan dan berlangsung secara serempak. Davis melakukannya secara serempak di ruang musyawarah juri pada saat itu. Sebenarnya komunikasi publik tidak jauh berbeda dengan komunikasi interper...

Friends vs How I Met Your Mother

So guys, hari ini aku tidak akan sepenuhnya mereview film atau series. Kali ini aku ingin membandingkan sesuatu tv series terkenal, yang selalu menjadi fenoma. Yaitu Friends vs HIMYM. Personally aku lebih suka HIMYM, chemistry persahabatn lebih dapat daripada Friends. Karena dari cerita di Friends saja, Chandler lebih dekat dengan Joey, Ross lumayan paling netral, sedangkan wanita-wanita sendiri memiliki kedekatannya sendiri. Sedangkan di HIMYM, mereka selalu bersama dan asalah yang mereka dapatkan terkadan masalah bersama sehingga chemistry yang dihasilkan lebih terasa. Latar belakang-latar belakang yang dimiliki setaip karater di HIMYM pun juga unik. Seperti yang awalnya kita tidak mengetahui sebenarnya pekerjaan apa yang dilakukan oleh Barney. Dan bagaimana Marshall menempuh cita-citanya dengan bersusah payah. Juga Robin yang dulunya ia dianggap anak laki-laki oleh Ayahnya. Selain itu HIMYM memiliki fokus utama untuk ceritamya, jadi disetiap episodenya kita terus dibuat pen...